UNESA Helat FGD dan MoU dengan IAPA Terkait Pengelolaan Jurnal Ilmiah

FGD yang dilaksanakan di Ruang Sidang, lantai 2, Gedung I8, Fisipol, UNESA Kampus 1 Ketintang, pada Jumat, 26 Juli 2024 ini dihadiri jajaran pimpinan prodi Administrasi Negara dari beberapa perguruan tinggi se-Jawa Timur, seperti Universitas Negeri Jember, Universitas Islam Malang, hingga Universitas Dr. Soetomo.
Perwakilan ketua pelaksana Pekan Fisipol, Moh. Mudzakkir, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian tonggak sejarah transformasi Fisipol menuju fakultas berdaya saing internasional. Kegiatan ini sebagai starting point bagi Fisipol, khususnya dengan turut dalam mempersiapkan pembukaan prodi baru jenjang magister yaitu S-2 Administrasi Negara tahun ini. Peluang ini disambut baik Dekan Fisipol UNESA, Ibu Dr. Wiwik Sri Utami. “Untuk meningkatkan jumlah publikasi, maka pengelola jurnal harus mampu membangun iklim akademik dan aktif mempromosikan jurnalnya, sehingga terus naik statusnya” ujarnya.

Sebagai bagian dari capaian indikator kinerja utama atau IKU, program ini dinilai positif untuk meningkatkan akreditasi program studi kampus. Selanjutnya, dekan Fisipol UNESA bersama dengan perwakilan Ketua DPD IAPA Jawa Timur secara simbolik menandatangani MoA. Adapun jajaran perwakilan Prodi Administrasi Negara dari berbagai universitas juga turut melakukan pengesahan IA bermaterai. Pada sesi FGD, pemateri sekaligus perwakilan dari pengelola jurnal Prodi Administrasi Negara Fisipol UNESA, Bapak Firre An Suprapto, mengulas bahwa urgensitas pengelolaan jurnal sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiahnya.
Dalam sesi FGD tersebut, dosen Fisipol Unesa yang kerap dipanggil Bapak Aan itu menjelaskan bahwa dalam pengalaman berkiprah, sebagian besar mahasiswa cenderung merangkum dibandingkan menulis secara mendalam publikasi ilmiah mereka, sebagian besar karena kurangnya kemampuan menulis. Selain itu, kurangnya proses review dan editing yang intensif dari dosen juga menjadi faktor utama mengapa mahasiswa tidak selalu serius dalam proses publikasi, “Jadi, mari budayakan mahasiswa untuk gemar menulis” simpulnya. Ketua DPD IAPA Jawa Timur tidak lupa menyampaikan harapannya terhadap kerja sama ini. “Jangan hanya berhenti pada tanda tangan atau kesepakatan, tetapi implementasi ke depan juga penting” wejanganya.
Pijakan awal dalam transformasi kelembagaan melalui makna “langkah strategis untuk meningkatkan akreditasi jurnal baik dari kualitas maupun kuantitas dengan makna kolaborasi antara program studi Administrasi Negara Fisipol Unesa bersama dengan kampus-kampus sejawatnya”.