Kuliah Tamu Prodi Ilmu Administrasi Negara Tekankan Pentingnya Talenta Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Transformasi menuju Indonesia Emas 2045 memerlukan dukungan dari sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, khususnya dalam hal kemampuan digital. Hal ini disampaikan oleh Dr. Riant Nugroho, staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam Kuliah Tamu yang diadakan oleh Prodi S-1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIPOL) di Surabaya pada 21 November 2023.Dalam acara bertema “Peta Jalan Penyiapan SDM Berkualitas untuk Mendorong Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045”, Dr. Riant menekankan pentingnya talenta digital sebagai keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan platform digital di berbagai bidang. Ia menggarisbawahi bahwa mahasiswa perlu terus mengasah kemampuan berpikir kritis dan menerapkan sistem memorizing untuk menciptakan inovasi dan ide-ide baru yang mendukung pencapaian visi tersebut.“Skill digital kini menjadi sebuah tuntutan,” ungkap Dr. Riant. Ia menambahkan bahwa Indonesia saat ini kekurangan antara 400.000 hingga 500.000 talenta digital setiap tahunnya, dan diperkirakan akan mengalami kekurangan hingga 9 juta ahli digital dalam waktu dekat. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SDM di bidang digital harus dilakukan secara berkelanjutan, terutama di kampus-kampus.Hatta Perdana, Assistant Vice President Digital Regulation dari Telcom Group, juga menyoroti pentingnya implementasi digital government yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia berharap mahasiswa dapat meningkatkan talenta digital mereka melalui lembaga seperti Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) yang diperkenalkan oleh PT Telkom Indonesia.Dekan FISIPOL, Dr. Bambang Sigit Widodo, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan respons UNESA terhadap urgensi pengembangan talenta digital demi mencapai Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa persaingan di masa depan akan berfokus pada skill digital, yang berdampak langsung pada sistem ekonomi digital negara.Koorprodi S-1 Ilmu Administrasi Negara, Eva Hany Fanida, menyampaikan bahwa kuliah tamu ini dihadiri oleh lebih dari 500 mahasiswa secara hybrid, termasuk jajaran pimpinan fakultas dan dosen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai peran mereka dalam mendukung visi Indonesia Emas melalui peningkatan SDM, infrastruktur, dan digitalisasi.Dengan demikian, pengembangan talenta digital di kalangan mahasiswa menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan era transformasi digital dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa menuju tahun 2045.