Edukasi Pengelolaan Limbah Sampah di Sentra Wisata Kuliner Ketintang: Meningkatkan Kesadaran Pedagang untuk Lingkungan yang Lebih Bersih dan Sehat

Surabaya – Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dunia pendidikan kepada masyarakat luas. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Prodi Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya mengadakan kegiatan edukasi pengelolaan limbah sampah yang ditujukan kepada para pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Ketintang, Surabaya.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah mahasiswa yang berdampak pada peningkatan volume sampah di kawasan SWK Ketintang. Akibatnya, kebersihan dan kesehatan lingkungan di kawasan tersebut mulai terpengaruh. Oleh karena itu, edukasi pengelolaan sampah menjadi sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan sekaligus mendukung kepunahan kawasan wisata kuliner tersebut.
“Para pedagang disini masih belum pada tau cara ngolahnya, apalagi kalo bisa dijadiin uang lewat bank sampah, kalo udah pada ngerti pasti pada semangat seperti saya ini” ujar bu Lena, salah satu pedagang di SWK Ketintang.
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran para pedagang tentang pentingnya pengelolaan limbah sampah, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Kami juga memberikan keterampilan praktis dalam mengelola sampah, serta mendorong partisipasi aktif para pedagang untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar SWK Ketintang,” ujar Neny salah satu penyelenggara kegiatan ini.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan sukses dan memberikan dampak positif. Para pedagang di SWK Ketintang tidak hanya diberikan pengetahuan tentang cara memilah dan mengolah sampah dengan benar, tetapi juga dilatih untuk menerapkan metode pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pedagang dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, khususnya di kawasan SWK Ketintang. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan diimplementasikan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan ramah bagi pengunjung serta masyarakat sekitar.
Kegiatan edukasi ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan membantu masyarakat mengatasi masalah lingkungan yang semakin mendesak. Dengan sinergi antara universitas, pedagang, dan masyarakat, diharapkan lingkungan SWK Ketintang dapat menjadi contoh kawasan wisata yang bersih dan sehat bagi kawasan lainnya.
Penulis: Adam Jamal